Sebagai ahli keuangan, yang pintar mengelola fulus, tentunya Bung Anggito punya strategi dan kiat tersendiri untuk mengelola uang haji yang demikian besar, selain uang yang terkumpul dari setoran awal BPIH Rp 20-25 Juta, dengan antrian jemaah 1,9 juta orang dan uang Dana Abadi Umat (DAU), yang nilainya kira-kira mencapai Rp 40 triliunan.
Menyangkut dana haji yang besar ini, PR Bung Angito, yang juga menjadi tantangan ke depan bagi jajaran Ditjen PHU, antara lain:
Sebelas…melakukan regulasi terhadap aturan yang terkait pengelolaan dana haji, sehingga pengelolaan dana haji dapat optimal dan membawa kemaslahatan yang sebesar-besarnya bagi umat Islam, khsusnya jemaah haji, apalagi sampai terwujudkan biaya haji yang lebih murah.
Duabelas…hapuskan beban APBN dalam pembiayaan operasional haji, karena haji istitoahnya adalah “mampu.” Dengan potensi dana haji yang demikian besar, jika dikelola secara siddiq, amanah dan fathonah, operasional haji bisa mandiri.
Tigabelas…beri akses kepada publik untuk ikut mengawasi pengelolaan keuangan haji, melalui informasi yang dikemas secara periodik, tersaji di media massa atau web site. Tranparansi ini, dapat meminimalisir tudingan, prasangka dan dugaan miring terhadap pengelolaan dana haji.
Empatbelas…hapuskan pungutan/biaya-biaya lain di luar BPIH, yang memberatkan jemaah haji, baik yang dilakukan oleh Pemda maupun Kemenag.
Selamat bekerja Bung Anggito…doa kami selalu menyertai anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar