Masa tinggal jemaah di Madinah yang semula 8 hari, mulai tahun ini akan menjadi 9 hari guna memberi ketenangan dan keleluasaan bagi jemaah saat melakukan ibadah arbain selama di Madinah. Hal itu diungkapkan Dirjen Penyelenggaraan Haji yang diawakili Direktur Pengelolaan BPIH dan Sistem Informasi Haji Abdul Ghofur Djawahir pada acara Sarasehan Wartawan dengan Jajaran Dep.Agama, di Hotel Le’Dian, Serang, Banten, Sabtu (7/7).
Menurut Ghofur, pemerintah senantiasa berupaya untuk meningkatkan pelayanan kepada jemaah haji, baik yang menyangkut pelayanan jemaah saat di Tanah Air maupun ketika berada di Arab Saudi.”Ini komitmen kita yang dari tahun ke tahun terus dilaksanakan,” jelasnya.
Ghofur menjelaskan, upaya perbaikan system catering di Armina juga dilakukan dengan penurunan harga menjadi 250 Saudi Riyal (SR) dibanding tahun lalu 300 SR. Menunya juga diupayakan cita rasa Indonesia dan disajikan dengan prasmanan terbatas.
Menyangkut pondokan jemaah di Mekkah, kata Ghofur diupayakan seluruh pondokan berada dalam wilayah sekitar Masjidil haram dengan maksimal jarak 1.350 m. Jika ternyata tidak mencukupi akan disewa pondokan di wilayah Mahbaz Jin dan Aziziah paling banyak 20 %. Pondokan di Madinah dialokasikan 60 % di wilayah Markaziah dan 40 % di wilayah non Markaziah.
Abdul Ghofur menambahkan, untuk meningkatkan pelayanan di Mekkah, dengan menambah sector yanh semula hanya 9 sektor menjadi 16 sektor tanpa menambah petugas, tetapi mengintegrasikan petugas yang semula ada di sub sektor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar