Kementrian Agama (Kemenag) kembali mencabut izin tiga travel sebagai
Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU). Ketiga PPIU ini dianggap telah
melakukan pelanggaran hingga merugikan jamaah.
Hal ini diungkapkan oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Abdul Djamil
saat menututp Sosialisasi Kebijakan Umrah di Bandung, jumat (02/12). Menurut
Abdul Djamil ,tindakan tegas diberikan untuk memberikan efek jera kepada travel
umrah nakal.
Ketiga travel yang dicabut izinnya sebagai PPIU adalah PT. Diva Sakinah di
Makasar), PT. Hikam Sakti Perdana di jakarta), dan PT. Timur Sarana Tour &
Travel di Bandung). “Ketiga travel umrah tersebut dicabut izinnya karena
melakukan pelanggaraan berat, yaitu tidak memberangkatkan calon jamaah umrah, “
katanya.
Selain itu, lanjut mantan Rektor IAIN Walisongo Semarang ini, terdapat empat
PPIU yang tidak diperpanjang izin operasionalnya, yaitu PT. Maulana (jakarta),
PT. Sandhora Wahana Wisata (jakarta), PT. Nurmadania Nusha Wisata (jakarta),
dan PT.Faliyatiaka Cholis Utama (Jawa Timur). Keempat travel umrah tersebut
tidak diperpanjang izin operasionalnya, karena sampai batas waktu habis,
keempatnya belum mengajukan permohonan perpanjangan izin.
Kembali bergulirnya musim umrah tahun 1438 H, Ditjen PHU berharap
penyelenggaraan perjalanan ibadah umrah akan berjalan lebih baik dan lebih
tertib.
Untuk lebih memberikan perlindungan kepada jamaah umrah, Ditjen PHU juga
telah mengambil kebijakan untuk meningkatkan jumlah jaminan penyelenggaraan
(bank garansi) sebesar 100 persen . Bank garansi setiap PPIU yang sebelumnya Rp
100 juta, naik menjadi Rp 200 juta.
“Saat ini Ditjen PHU juga melakukan penataan organisasi, yaitu dengan
mengembangkan direktorat tersendiri yang mengurusi umrah dan haji khusus
, “Kata Abdul Djamil.(ansornews.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar