Dalam setiap musim haji, sering dijumpai jemaah
tersesat jalan, baik di Masjidil Haram maupun di Masjid Nabawi termasuk pada saat mabit dan melontar jumrah di Mina. Jemaah yang
sebagian besar baru pertama kali menginjak Tanah Haram, tidak mengenali betul
posisi pondokan dan arah menuju Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi juga posisi perkemahan di Mina secara tepat.
Belum lagi karena luasnya ke dua masjid tersebut,
dengan pintu masuk yang demikian banyak dan hampir mirip, membuat tak sedikit
jemaah yang tersesat jalan untuk kembali ke pondokannya. Tak jauh berbeda, saat
jemaah berada di Mina untuk melontar jumrah, jumlah jemaah sesat jalan pun
sangat banyak, karena kawasan tenda di Mina sangat luas dalam struktur bangunan
tenda yang hampir sama.
Untuk menghidari tersesat jalan di seputar
Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi, jemaah haji diharapkan mengenal betul letak pondokan dan cirri-ciri
yang mononjol dari bangunan tersebut. Lakukan orientasi lapangan secara bersama
dengan jemaah satu kloter lainnya, serta mengenal betul lokasi pondokan, nama
jalan dan nomor maktab serta lokasi pondokan berada di sektor berpara, baik saat di Mekkah maupun di
Madinah.
Kenakan terus gelang jemaah, dan catat nomor
telepon pondokan, serta nomor penting layuanan jemaah haji sperti kantor Sektor
atau Daker untuk memudahkan meminta bantuan jika tersesat jalan. Pergilah ke
masjid secara beregu atau berombongan, sepakati titik bertemu (tempat
strategis) di masjidil Haram maupun
Masjid Nabawi, untuk berkumpul jika jemaah terpisah usai shalat.
Ingat betul nomor pintu saat masuk masjid dan pahami akses
jalan keluar menuju pondokan. Jika di Mekkah, terdapat dua terminal bus yang
dapat dipergunakan jemaah sesuai dengan arah route jalan ke pondokan kita.
Sementara di Madinah, hamper seluruh pondokan jemaah haji berada di daerah
Markaziah, paling jauh 500 m dari Masjid Nabawi.
Jangan ragu meminta bantuan petugas Panitia
Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi yang mengenakan seragam baju biru
muda dan celana gelap, dilengkapi dengan ID serta dibaju lengan kanan tepasang
bendera merah-putih, dibagian depan atas saku tertulis nama lengkap dan bad
petugas haji.
Saat jemaah berada di Mina untuk mabit dan
melakukan pelontaran jumrah di Jamarat, agar memperhatikan betul nomor maktab,
alur jalan menuju Jamarat, yang biasanya selalu dibuat searah sebagai alur
masuk, dan arah lainnya alur keluar. Di sepanjang jalan menuju tenda jemaah
haji Indonesia, ditempatkan petugas dan dipasangi bendera merah-putih.
Untuk menghindari kehilangan uang, jemaah saat
melakukan ibadah, biasakan membawa uang secukupnya saja 100 riyal, sisanya
disimpan di deposit box yang ada di pondokan atau dititipkan kepada petugas.
Setiap kantor Daker atau kantor sektor layanan
diberi tanda bendera putih, jadi jika tersesat jalan jangan ragu mendatangi kantor
sektor layanan tersebut, yang bisanya dilengkapi juga dengan layanan kesehatan.
Jangan lupa memiliki peta kota Mekkah dan Madinah, termasuk memahami akses jalan yang diberi tanda pada peta tersebut.
Jangan lupa memiliki peta kota Mekkah dan Madinah, termasuk memahami akses jalan yang diberi tanda pada peta tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar