Selasa, 18 September 2012

Tips Mengindari Tersesat Jalan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi


 Dalam setiap musim haji, sering dijumpai jemaah tersesat jalan, baik di Masjidil Haram maupun di Masjid Nabawi termasuk pada saat mabit dan  melontar jumrah di Mina. Jemaah yang sebagian besar baru pertama kali menginjak Tanah Haram, tidak mengenali betul posisi pondokan dan arah menuju Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi juga posisi perkemahan di Mina secara tepat.

Belum lagi karena luasnya ke dua masjid tersebut, dengan pintu masuk yang demikian banyak dan hampir mirip, membuat tak sedikit jemaah yang tersesat jalan untuk kembali ke pondokannya. Tak jauh berbeda, saat jemaah berada di Mina untuk melontar jumrah, jumlah jemaah sesat jalan pun sangat banyak, karena kawasan tenda di Mina sangat luas dalam struktur bangunan tenda yang hampir sama.

Untuk menghidari tersesat jalan di seputar Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi, jemaah haji diharapkan  mengenal betul letak pondokan dan cirri-ciri yang mononjol dari bangunan tersebut. Lakukan orientasi lapangan secara bersama dengan jemaah satu kloter lainnya, serta mengenal betul lokasi pondokan, nama jalan dan nomor maktab serta lokasi pondokan berada di  sektor berpara, baik saat di Mekkah maupun di Madinah. 

Kenakan terus gelang jemaah, dan catat nomor telepon pondokan, serta nomor penting layuanan jemaah haji sperti kantor Sektor atau Daker untuk memudahkan meminta bantuan jika tersesat jalan. Pergilah ke masjid secara beregu atau berombongan, sepakati titik bertemu (tempat strategis)  di masjidil Haram maupun Masjid Nabawi, untuk berkumpul jika jemaah terpisah usai shalat.

Ingat betul  nomor pintu saat masuk masjid dan pahami akses jalan keluar menuju pondokan. Jika di Mekkah, terdapat dua terminal bus yang dapat dipergunakan jemaah sesuai dengan arah route jalan ke pondokan kita. Sementara di Madinah, hamper seluruh pondokan jemaah haji berada di daerah Markaziah, paling jauh 500 m dari Masjid Nabawi.

Jangan ragu meminta bantuan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi yang mengenakan seragam baju biru muda dan celana gelap, dilengkapi dengan ID serta dibaju lengan kanan tepasang bendera merah-putih, dibagian depan atas saku tertulis nama lengkap dan bad petugas haji.

Saat jemaah berada di Mina untuk mabit dan melakukan pelontaran jumrah di Jamarat, agar memperhatikan betul nomor maktab, alur jalan menuju Jamarat, yang biasanya selalu dibuat searah sebagai alur masuk, dan arah lainnya alur keluar. Di sepanjang jalan menuju tenda jemaah haji Indonesia, ditempatkan petugas dan dipasangi bendera merah-putih. 

Untuk menghindari kehilangan uang, jemaah saat melakukan ibadah, biasakan membawa uang secukupnya saja 100 riyal, sisanya disimpan di deposit box yang ada di pondokan atau dititipkan kepada petugas.

Setiap kantor Daker atau kantor sektor layanan diberi tanda bendera putih, jadi jika tersesat jalan jangan ragu mendatangi kantor sektor layanan tersebut, yang bisanya dilengkapi juga dengan layanan kesehatan.

Jangan lupa memiliki peta kota Mekkah dan Madinah, termasuk memahami akses jalan yang diberi tanda pada peta tersebut.

Tidak ada komentar: