Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Anggito Abimanyu mengatakan, layanan transportasi akan disediakan bagi
jamaah haji yang menempati pemondokan dengan jarak di atas 2 Km dari Masjidil Haram.
Hal itu disampaikan Anggito dalam acara pembukaan Qur’ah Pemondokan Jemaah Haji
1433 H/2012 di Media and Tower Hotel, Jl. Gunung Sahari No 3, Jakarta
Pusat, Selasa (28/8).
Menurut Anggito, penyediaan
transportasi ini dimaksudkan untuk memberikan hak maksimal kepada jemaah dalam
melaksankan ibadah di Masjidil Haram.
Jumlah pemondokan di Makkah yang
disewa pada tahun ini sebanyak 343 gedung dengan total kapasitas sebanyak
200.437 orang untuk jamaah haji dan petugas. Pemondokan itu tersebar dalam
beberapa wilayah, yaitu: Hafair, Sy. Mansyur, Sy. Umul Quro, Jarwal, Syib
Amir, Sulaimaniah, Jumaizah,
Rei’ Zakhir, Ma’abdah, Jiad, Mahbas Jin, Misfalah, dan Bakhutmah. Pemondokan
jemaah haji Indonesia di Makkah yang terjauh berjarak 2.500 meter dari Masjidil Haram.
“Jamaah haji yang tinggal di
wilayah Bakhutmah dan Mahbas Jin, disediakan transportasi dengan sistem shuttle
bus (taraddudi),” ujar Anggito.
Menurutnya, sarana
transportasi itu disediakan oleh perusahaan bus SAPTCO yang akan beroperasi
mulai 30 September s.d. 21 Oktober 2012 pada masa pra Armina dan 30 Oktober
s.d. 20 Nopember pada masa pasca Armina.
Sementara itu, Direktur Pelayanan
Haji Sri Ilham Lubis menjelaskan penempatan jemaah haji di Makkah dilakukan
melalui qur’ah (undian). Mekanisme ini dinilai sebagai cara terbaik dalam
rangka memberikan rasa keadilan karena bervariasinya rumah jamaah yang
tersedia, baik dari segi kualitas, wilayah, jarak, kapasitas, maupun harga
sewa.
Namun demikian, lanjut Sri,
qur’ah hanya dilakukan untuk penempatan jemaah di Makkah. Penempatan jamaah di
Madinah dan Jeddah disesuaikan dengan jadwal kedatangan,” terang Sri. (mkd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar