Pemerintah akan menyepakati pembahasan final biaya perjalanan ibadah haji
(BPIH) dengan DPR pada awal April 2017 mendatang. Diharapkan, pada pertengahan
April 2017 nanti sudah bisa dilakukan pelunasan. Meski demikian, biaya haji
tahun 1438 H/2017 kemungkinan besar akan sama dengan tahun lalu yakni sebesar
Rp 34.127.046 untuk embarkasi Jakarta Bekasi.
Hal itu dikatakan Ketua panitia kerja (Panja) BPIH Komisi VIII DPR, Deding
Ishak Ibnu Suja, di sela-sela kuliah umum STAI Aljawami Cileunyi, Kabupaten
Bandung, Sabtu 25 Februari 2017. "Kami menargetkan awal April 2017 sudah
ada kesepakatan besaran BPIH dengan Kemenag dan langsung diumumkan kepada
masyarakat luas sehingga pertengahan Mei sudah dimulai pelunasan," ujarnya.
Deding menambahkan, dengan kurs dolar AS yang rata-rata stabil sehingga
kemungkinan besar besaran BPIH tahun 2017 akan sama dengan tahun lalu.
"Kemungkinan besar sama dengan biaya haji tahun lalu yakni embarkasi
Jakarta sebesar Rp 34.127.046 untuk embarkasi Jakarta Bekasi bagi jemaah haji
Jawa Barat. Ada 12 embarkasi haji yang tentu saja ada berbeda sedikit besaran
biaya hajinya," ucapnya.
Faktor lainnya karena DPR dan pemerintah sudah melakukan peninjauan ke Tanah
Suci dan sudah menyepakati plafon biaya masing-masing komponen biaya haji.
"Plafon penyewaan hotel, katering, transportasi, dan biaya lainnya di
tanah suci sudah disepakati. Misalnya, dua kali makan jemaah di Mekah atau
Madinah sebesar 12 riyal Saudi atau Rp 45.000 per orang," ujarnya.
Rencananya, selama di Madinah dan Mekah, jemaah haji akan mendapatkan
makanan dua kali dalam sehari. "Tahun lalu juga sudah mendapatkan jatah
makan dua kali di Mekah selama 12 hari. Tahun ini akan ditingkatkan menjadi 13
hari untuk jemaah yang baru datang dari Madinah," ucapnya.
Dengan percepatan pembahasan biaya haji dan pelunasan, Deding berharap
pelaksanaan ibadah haji tahun ini akan lebih baik lagi. "Bahkan akan lebih
baik sebab sudah ada kesepakatan seperti tenda di Arafah akan memakai tenda
baru. Tenda juga dilengkapi AC dan karpet tebal untuk kenyamanan jemaah,"
katanya.
Tenda jemaah haji Indonesia di Arafah, kata Deding, mendapat sorotan tajam
dari anggota DPR karena kondisinya memprihatinkan. Kondisinya berbeda dengan
tenda jemaah dari negara-negara lain yang sudah baik seperti jemaah Malaysia.
Sedangkan tenda di Arafah yang ditempati jemaah haji Indonesia sudah lapuk
termakan usia, karpetnya juga jelek, dan hanya ada kipas angin," katanya.
Sedangkan untuk hotel di Mekah, menurut Deding, akan dipertahankan di enam
daerah yakni Aziziyah, Raudah, Jarwal, Misfalah, Mahbas Jin, dan Syisyah.
Sebagian jemaah ditempatkan di pemondokan yang jaraknya kurang dari 1 kilometer
dengan Masjidilharam. Sedangkan jemaah yang tinggal lebih dari 1,5 kilometer
dari Masjidilharam akan disediakan bus salawat untuk antarjemput seperti tahun
lalu.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR, HD Sodik Mudjahid menyatakan, Kemenag
mengajukan usulan kenaikan BPIH, namun DPR berusaha akan menekan biaya
operasional di luar komponen pelayanan jemaah. "Semoga biaya haji bisa
sama dengan tahun lalu bahkan kalau bisa malah ada penurunan besarannya,"
ucapnya.(pikiran-rakyat.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar