Bagi umat Islam menunaikan ibadah Haji menjadi hal yang di idam-idamkan,
namun untuk itu harus menunggu antrean kuota keberangkatan selama
bertahun-tahun.
"Dari DKI Jakarta daftar sekarang akan berangkat tahun 2037. Tahun ini yang
berangkat ada 5668," ujar Hasan Afandi Kabag Sistem Haji Terpadu kepada wartakotalive.com,
Kamis (8/12).
Ia menambahkan untuk saat ini sudah ada 116.161 jamaah yang mendaftar untuk
mengikuti ibadah haji
dan lunas tertunda berjumlah 69 orang.
"Paling lama berada di Kabupaten Sidrap, daftar tahun
ini akan berangkat 2058, waiting list selama 42 tahun," ungkapnya di
gedung Penyelengaraan Haji dan Umroh Kemenag, Jakarta
Pusat.
Jumlah keberangkatan jamaah haji beberapa
tahun terakhir mengalami penurunan karena adanya renovasi yang sedang
berlangsung di Masjidil Haram.
"Tiga tahun ini ada pemotongan jumlah jamaah haji yang berangkat
dari 211 ribu menjadi 168.800 termasuk reguler dan khusus karena ada renovasi
yang dilakukan di sana," ujarnya.
Namun ada cara lain untuk menghindari penungguan bertahun-tahun
keberangkatan Haji yaitu dengan melalui keberangkatan khusus.
"Reguler merupakan keberangkatan yang diatur oleh Kemenag, sedangkan
khusus berkerjasama dengan travel. Khusus berangkat bisa sekitar delapan tahun
tidak mengikuti jadwal reguler," paparnya.
Mengenai biaya keberangkatan Haji, dirinya menyampaikan untuk reguler tahun
ini rata-ratanya sekitar Rp 34.000.000 dan untuk khusus tergantung kebijakan
yang dilakukan travel. (wartakota.tribunnews.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar