Pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji 2016 masih
diliputi banyak masalah. Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik
(BPS) pada sekitar 18.500 jamaah haji tahun 2016, masalah tersebar merata di
setiap layanan haji.
Untuk layanan petugas kloter misalnya, Kecuk Suharyanto, Kepala BPS
mengatakan, masih menjumpai petugas kloter yang kurang aktif berkomunikasi
dengan jemaah haji. Akibatnya, ada jemaah yang tidak mengenali ketua kloter dan
petugas kloter lainnya.
"Bisa jadi mereka kurang aktif,
atau karena seorang petugas kloter biasanya membawahi jemaah besar antara 350
sampai 400 jemaah," katanya di Jakarta Selasa (15/11).
Masalah lain, berkaitan dengan
pelayanan akomodasi pemondokan. Walau secara umum BPS menemukan, secara umum
jemaah puas dengan fasilitas pemodokan, berdasarkan temuan di lapangan, BPS
menilai fasilitas masih perlu dilengkapi. Fasilitas itu antara lain; tempat,
mesin cuci, alat kebersihan, jumlah MCK, AC dan kipas angin yang lebih banyak.
Selain masalah-masalah tersebut,
pelayanan makanan selama penyelenggaraan ibadah haji juga masih dikeluhkan.
Kecuk mengatakan, keluhan utamanya berkaitan dengan cita rasa yang masih belum
memenuhi keinginan jemaah dan variasi menu yang sedikit.
Masalah lain, berkaitan dengan pelayanan
bus Armina. BPS masih selama proses survei menemukan bahwa jemaah memberikan
banyak catatan negatif terkait layanan ini.
Keluhan menyangkut kurangnya armada
yang membuat banyak jemaah haji yang tidak kebagian tempat duduk dan terpaksa
berdiri dalam bus dan waktu tunggu kedatangan bus yang terlalu lama. Selain
itu, BPS juga menemukan banyak fasilitas bus, seperti; AC dan kursi yang rusak,
serta fisik bus yang tidak layak jalan.(kontan.co.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar