Sebanyak 181 calon haji gelombang 1 asal Kabupaten
Sumedang, Jawa Barat, tertunda keberangkatannya menuju Arab Saudi. Sedianya
rombongan ini berangkat Kamis (11/8). Namun gara-gara visa belum keluar, mereka
harus bersabar menunggu dengan waktu yang belum jelas.
"Seharusnya saya hari ini berangkat dan pada Rabu (10/8) menginap di Asrama Haji. Kenyataannya tidak jadi karena alasan visa hajinya yang belum keluar," kata salah seorang calon haji asal Sumedang, Endang Suryana (50) di Jakarta, Kamis (11/8).
Mereka yg tertunda keberangkatannya tersebut berasal dari sejumlah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di Sumedang. Yaitu KBIH Bina Insan sebanyak 17 orang, KBIH An Nur 16 orang, KBIH Multazam 31 orang, KBIH Intania 33 orang, KBIH As Syifa 82 orang, dan calon haji mandiri dua orang.
Para jamaah juga semakin kecewa karena sampai sekarang tidak ada kejelasan kapan mereka akan berangkat. "Yang jelas kami, tercecer dengan ketidakjelasan dari panitia haji," katanya.
Ia menambahkan informasi pembatalan itu juga benar-benar mendadak beberapa jam sebelum berangkat menuju asrama haji. Banyak jamaah yang sudah berangkat dari Sumedang menggunakan bus rombongan, tiba-tiba dibatalkan saat kendaraan yang membawanya masuk ke Bekasi. "Tentunya mereka harus kembali lagi ke Sumedang akibat informasi yang mendadak seperti itu," kata Endang Suryana.
Dia mengatakan kejadian yang baru sampai Bekasi itu, hanya sebagian kecil saja. "Bagaimana mereka yang sudah tiba Asrama Haji sedangkan di Jakarta tidak memiliki sanak famili?" katanya.
Yang menjadi pertanyaan lain bagi para jamaah tersebut, bagaimana kursi pesawat untuk 181 orang yang batal berangkat dan bagaimana penginapan yang sudah dipesan di Arab Saudi. Informasinya, dia mengatakan kursi pesawat ke-181 calon haji akan diisi jamaah gelombang II yang sedianya berangkat pada 2 September 2016.
"Saya kaget bercampur gembira ketika dikabari harus berangkat hari ini (10/8). Akhirnya saya pontang-panting menyiapkan berbagai keperluan seadanya," kata Nanang Badar (43), calon haji asal Tanjungkerta, Sumedang, yang seharusnya pemberangkatan gelombang II.
Kendati kecewa, Endang Surya tidak dapat berbuat apa-apa selain pasrah. Para calon haji asal Sumedang itu, kini hanya dapat berharap pemerintah segera mengupayakan visa mereka dapat keluar sehingga ada kepastian waktu keberangkatan.
Sebelumnya, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama Ahda Barori memastikan kalau visa jamaah haji gelombang pertama sudah selesai dan sedang dalam proses distribusi paspor ke Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi. "Sampai 30 Juli kemarin, sudah ada 40.238 paspor dan visa yang sudah kami kembalikan ke daerah," kata Ahda dalam pernyataan tertulisnya.
Ia menjelaskan bahwa sudah lebih dari 90 ribu visa calon haji Indonesia yang sudah diterbitkan oleh Kedutaan Besar Arab Saudi (KBSA)."Sampai dengan 30 Juli lalu, visa yang sudah selesai mencapai 90.183," katanya. (republika.co.id/antara)
"Seharusnya saya hari ini berangkat dan pada Rabu (10/8) menginap di Asrama Haji. Kenyataannya tidak jadi karena alasan visa hajinya yang belum keluar," kata salah seorang calon haji asal Sumedang, Endang Suryana (50) di Jakarta, Kamis (11/8).
Mereka yg tertunda keberangkatannya tersebut berasal dari sejumlah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di Sumedang. Yaitu KBIH Bina Insan sebanyak 17 orang, KBIH An Nur 16 orang, KBIH Multazam 31 orang, KBIH Intania 33 orang, KBIH As Syifa 82 orang, dan calon haji mandiri dua orang.
Para jamaah juga semakin kecewa karena sampai sekarang tidak ada kejelasan kapan mereka akan berangkat. "Yang jelas kami, tercecer dengan ketidakjelasan dari panitia haji," katanya.
Ia menambahkan informasi pembatalan itu juga benar-benar mendadak beberapa jam sebelum berangkat menuju asrama haji. Banyak jamaah yang sudah berangkat dari Sumedang menggunakan bus rombongan, tiba-tiba dibatalkan saat kendaraan yang membawanya masuk ke Bekasi. "Tentunya mereka harus kembali lagi ke Sumedang akibat informasi yang mendadak seperti itu," kata Endang Suryana.
Dia mengatakan kejadian yang baru sampai Bekasi itu, hanya sebagian kecil saja. "Bagaimana mereka yang sudah tiba Asrama Haji sedangkan di Jakarta tidak memiliki sanak famili?" katanya.
Yang menjadi pertanyaan lain bagi para jamaah tersebut, bagaimana kursi pesawat untuk 181 orang yang batal berangkat dan bagaimana penginapan yang sudah dipesan di Arab Saudi. Informasinya, dia mengatakan kursi pesawat ke-181 calon haji akan diisi jamaah gelombang II yang sedianya berangkat pada 2 September 2016.
"Saya kaget bercampur gembira ketika dikabari harus berangkat hari ini (10/8). Akhirnya saya pontang-panting menyiapkan berbagai keperluan seadanya," kata Nanang Badar (43), calon haji asal Tanjungkerta, Sumedang, yang seharusnya pemberangkatan gelombang II.
Kendati kecewa, Endang Surya tidak dapat berbuat apa-apa selain pasrah. Para calon haji asal Sumedang itu, kini hanya dapat berharap pemerintah segera mengupayakan visa mereka dapat keluar sehingga ada kepastian waktu keberangkatan.
Sebelumnya, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama Ahda Barori memastikan kalau visa jamaah haji gelombang pertama sudah selesai dan sedang dalam proses distribusi paspor ke Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi. "Sampai 30 Juli kemarin, sudah ada 40.238 paspor dan visa yang sudah kami kembalikan ke daerah," kata Ahda dalam pernyataan tertulisnya.
Ia menjelaskan bahwa sudah lebih dari 90 ribu visa calon haji Indonesia yang sudah diterbitkan oleh Kedutaan Besar Arab Saudi (KBSA)."Sampai dengan 30 Juli lalu, visa yang sudah selesai mencapai 90.183," katanya. (republika.co.id/antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar