Jamaah haji Indonesia di Makkah
disambut cuaca panas yang berpotensi mengganggu kesehatan, terutama untuk
jamaah berisiko tinggi (risti). Tak mau kecolongan, tim gerak cepat Klinik
Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Makkah melakukan penyisiran sampai ke
penginapan jamaah, tidak menunggu jamaah sakit datang.
“KKHI telah membentuk tim visitasi
dan tim gerak cepat untuk melakukan pelayanan sampai ke kloter. Kita di KKHI
tidak hanya menunggu jamaah sakit datang ke sini, tapi kita akan turun ke bawah
menjaring sampai ke sektor,” terang Kasi Kesehatan KKHI Makkah dr Melzan di
kantornya, Jumat (19/8/2016).
Langkah di atas salah satunya
diambil setelah tim KKHI Makkah belajar dari pengalaman di Madinah. Sampai hari
ini, sudah ada 10.259 jamaah yang menjalani rawat jalan, baik di kloter,
sektor, maupun KKHI Madinah. Kemudian ada 99 jamaah rawat inap dan 182 rujukan,
sedangkan jamaah meninggal dunia 11 orang.
Disinggung soal kesiapan KKHI Daker
Makkah, dr Melzan, menegaskan sudah siap memberikan pelayanan terbaik kepada
jamaah haji Indonesia.
“Persiapan kita sudah 100 persen.
Kita sudah dua kali geladi yang melibatkan seluruh petugas kita, termasuk
Tenaga Pendukung Kesehatan (TPK) atau yang sering disebut temus,” tutur Melzan.
Menurutnya, kesiapan layanan KKHI
Makkah baik dari segi SDM maupun sarana dan prasarana. Secara SDM, KKHI Daker
Makkah diperkuat 99 tenaga kesehatan dan 52 orang TPK.
Totalnya ada 241 orang di KKHI,
terdiri atas 18 dokter spesialis, antara lain penyakit dalam, paru, saraf,
jiwa, bedah, anestesi, jantung. Selain itu, terdapat 29 dokter umum, satu
dokter gigi, 18 sanitasi surveillance (sansur), 13 apoteker, 72 perawat, dua
tenaga gizi, satu rekam medik, dua petugas laboratorium, satu elektro medis,
satu petugas rontgen, serta dua siskohatkes dan dua tenaga administrasi.
Adapun terkait fasilitas, mencakup
fasilitas rawat jalan dan rawat Inap. Untuk rawat jalan, KKHI dilengkapi ruang emergency,
serta ruang obeservasi dan tindakan. Sementara untuk rawat inap, terdapat ruang
rapat inap laki-laki, perempuan, dan penderita masalah emosi dan perilaku.
“Saat ini ada 144 bed plus 13
cadangan sehingga totalnya 157 bed, untuk laki-laki dan perempuan,”
ujarnya.
Sebagai bagian persiapan, tim KKHI
juga telah menyiapkan standar operasional prosedur (SOP) sesuai standar layanan
internasional, sebagaimana diatur dalam ketentuan Pemerintah Arab Saudi, bahwa
pelayanannya harus sesuai standar internasional.
KKHI juga didukung Tim Promotif
Preventif (TPP). Mereka bergerak ke kloter dan sektor untuk melakukan tindakan
promotif dan preventif. Visitasi dilakukan agar rujukan yang dikeluarkan kloter
atau sektor tidak terlambat jika memerlukan tindakan spesialis.
“Kita yang melakukan visitasi ke
kloter-kloter yang dianggap bermasalah,” ucapnya.
Senada dengan Melzan, Kasubsie KKHI
Umar Said mengatakan, untuk memberikan layanan terbaik, tim Medis KKHI Makkah
sudah melakukan orientasi ke KKHI Madinah. Orientasi ini dimaksudkan untuk
melihat progres pasien di sana yang ternyata mengalami lonjakan.
Untuk mengantisipasi hal ini, lanjut
Umar, KKHI Makkah melakukan sejumlah langkah persiapan seperti penguatan SDM,
baik dokter spesialis, perawat, maupun TPK; peningkatan kapasitas tempat tidur
dan tempat tidur cadangan; mengoptimalkan alat sarana kesehatan, termasuk
obat-obatan; penguatan sektor berbasis data pasien risti.
“Kita imbau semua dokter sektor agar
membuat database jamaah risti lalu kita akan melakukan visitasi ke bawah
dari KKHI ke sektor dan kloter,” tuturnya. (okezone.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar