Jumat, 19 Agustus 2016

Tim Gerak Cepat Kesehatan Haji Sisir Jamaah di Penginapan

Jamaah haji Indonesia di Makkah disambut cuaca panas yang berpotensi mengganggu kesehatan, terutama untuk jamaah berisiko tinggi (risti). Tak mau kecolongan, tim gerak cepat Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Makkah melakukan penyisiran sampai ke penginapan jamaah, tidak menunggu jamaah sakit datang.

“KKHI telah membentuk tim visitasi dan tim gerak cepat untuk melakukan pelayanan sampai ke kloter. Kita di KKHI tidak hanya menunggu jamaah sakit datang ke sini, tapi kita akan turun ke bawah menjaring sampai ke sektor,” terang Kasi Kesehatan KKHI Makkah dr Melzan di kantornya, Jumat (19/8/2016).

Langkah di atas salah satunya diambil setelah tim KKHI Makkah belajar dari pengalaman di Madinah. Sampai hari ini, sudah ada 10.259 jamaah yang menjalani rawat jalan, baik di kloter, sektor, maupun KKHI Madinah. Kemudian ada 99 jamaah rawat inap dan 182 rujukan, sedangkan jamaah meninggal dunia 11 orang.

Disinggung soal kesiapan KKHI Daker Makkah, dr Melzan, menegaskan sudah siap memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah haji Indonesia.

“Persiapan kita sudah 100 persen. Kita sudah dua kali geladi yang melibatkan seluruh petugas kita, termasuk Tenaga Pendukung Kesehatan (TPK) atau yang sering disebut temus,” tutur Melzan.

Menurutnya, kesiapan layanan KKHI Makkah baik dari segi SDM maupun sarana dan prasarana. Secara SDM, KKHI Daker Makkah diperkuat 99 tenaga kesehatan dan 52 orang TPK.

Totalnya ada 241 orang di KKHI, terdiri atas 18 dokter spesialis, antara lain penyakit dalam, paru, saraf, jiwa, bedah, anestesi, jantung. Selain itu, terdapat 29 dokter umum, satu dokter gigi, 18 sanitasi surveillance (sansur), 13 apoteker, 72 perawat, dua tenaga gizi, satu rekam medik, dua petugas laboratorium, satu elektro medis, satu petugas rontgen, serta dua siskohatkes dan dua tenaga administrasi.

Adapun terkait fasilitas, mencakup fasilitas rawat jalan dan rawat Inap. Untuk rawat jalan, KKHI dilengkapi ruang emergency, serta ruang obeservasi dan tindakan. Sementara untuk rawat inap, terdapat ruang rapat inap laki-laki, perempuan, dan penderita masalah emosi dan perilaku.

“Saat ini ada 144 bed plus 13 cadangan sehingga totalnya 157 bed, untuk laki-laki dan perempuan,” ujarnya.

Sebagai bagian persiapan, tim KKHI juga telah menyiapkan standar operasional prosedur (SOP) sesuai standar layanan internasional, sebagaimana diatur dalam ketentuan Pemerintah Arab Saudi, bahwa pelayanannya harus sesuai standar internasional.

KKHI juga didukung Tim Promotif Preventif (TPP). Mereka bergerak ke kloter dan sektor untuk melakukan tindakan promotif dan preventif. Visitasi dilakukan agar rujukan yang dikeluarkan kloter atau sektor tidak terlambat jika memerlukan tindakan spesialis.

“Kita yang melakukan visitasi ke kloter-kloter yang dianggap bermasalah,” ucapnya.

Senada dengan Melzan, Kasubsie KKHI Umar Said mengatakan, untuk memberikan layanan terbaik, tim Medis KKHI Makkah sudah melakukan orientasi ke KKHI Madinah. Orientasi ini dimaksudkan untuk melihat progres pasien di sana yang ternyata mengalami lonjakan.

Untuk mengantisipasi hal ini, lanjut Umar, KKHI Makkah melakukan sejumlah langkah persiapan seperti penguatan SDM, baik dokter spesialis, perawat, maupun TPK; peningkatan kapasitas tempat tidur dan tempat tidur cadangan; mengoptimalkan alat sarana kesehatan, termasuk obat-obatan; penguatan sektor berbasis data pasien risti.

“Kita imbau semua dokter sektor agar membuat database jamaah risti lalu kita akan melakukan visitasi ke bawah dari KKHI ke sektor dan kloter,” tuturnya. (okezone.com)

Tidak ada komentar: