Tak pandang umur, tua maupun muda. Menjadi tamu
Allah di Tanah Suci Mekkah adalah dambaan semua umat muslim di seluruh penjuru
dunia. Sama dengan yang dirasakan Sasmika Bin Anwar.
Mendaftar pada tahun 2010 yang lalu, akhir cita-cita
Sasmika Bin Anwar untuk mengijakkan kaki di Tanah suci Mekkah menjadi
kenyataan. Keinginannya untuk bisa melaksanakan Rukun Islam Kelima di usianya
yang baru menginjak 19 tahun ini terpenuhi.
Setelah menunggu jadwal antrean selama enam tahun
dan juga telah melakukan berbagai macam persiapan, mulai dari persiapan batin
maupun rohani hal itu bisa dirasakannya.
“Alhamdulillah tahun ini saya bisa menjalankan
ibadah haji bersama dengan keluarga setelah menunggu selama enam tahun. Bisa
bertamu di rumah Allah di usia yang masih muda, bagi saya tidak menjadi kendala
karena ini merupakan perintah Allah yang harus dijalani bagi yang
mampu,’’ungkapnya kepada Radar Timika.
Baginya, menjalankan ibadah haji bukan soal usia
tua ataupun muda. Namun tergantung niat dari hati yang mulia, sehingga Allah
akan mengabulkan segalahnya, karena haji merupakan rukun Islam kelima yang
dijalankan bagi yang mampu dan siap.
Gadis berparas cantik ini didaftarkan haji oleh
orangtuanya di Kemenag Mimika pada tahun 2010, tepatnya saat dirinya masih
duduk di kelas tiga SMP. Awalnya, dirinya belum mengerti maksud dan tujuan
berhaji. Akan tetapi setelah mendapat penjelasan, baik dari orang tua maupun
dari ustaz-ustazah para gurunya, sehingga niat untuk mengenal lebih dalam pun
dia dapatkan.
Selama enam tahun menunggu ia lebih banyak
bertanya tentang tujuan dari haji serta semua yang berhubungan dengan berhaji,
baik yang dilakukan saat di Tanah Suci nanti maupun tata cara dalam menunaikan
ibadah haji ini, dia lakukan agar kepergiannya ke Tanah Suci bisa berkah.
Ketika mendapatkan kabar tentang
keberangkatannya, sujud syukur tidak henti dia lakukan. Dia berangkat tidak
sendiri, namun bersama dengan kedua orangtua dan saudaranya, yang sama- sama
mendaftar pada 2010 yang lalu.
Sambil tersenyum bahagia, dia berharap agar
selama menjalankan ibadah haji di Tanah Suci, dirinya bersama keluarga bisa
melaksanakan ibadah dengan khusyuk, diberi kesehataan sehingga bisa kembali ke
Indonesia dengan haji yang mabrur. Sehingga ke depan bisa menjalani hari-hari
yang lebih baik lagi.
Dan untuk titel haji yang akan dia didapatkan
nanti, bukan jadi penghalang bagi dia untuk berteman, atau bersosialisasi
dengan orang lain. Karena baginya memiliki titel haji tidak mesti
dipublikasikan ataupun dipamer, karena ini urusan pribadi dengan Allah.
Kalau toh ada yang panggil Hajah Sasmika, bagi
dia tidak masalah. Tapi untuk mewajibkan orang memangilnya hajah tidak
dilakukan. Dengan raut wajah yang bahagia dan umur yang masih terlalu muda
untuk disapa ibu hajah ini, Sasmika hanya bisa berharap semoga setelah
menjalankan ibadah haji, bukan hanya predikat yang dia dapat melainkan ridha
Allah SWT.
Satu lagi hal yang sangat dia impikan sebagai
remaja yang baru beranjak dewasa, yakni proses ibadah haji mengingat seorang
muslim akan hari pertemuannya dengan Tuhan, yakni ketika dia sudah memakai
ihram, kemudian wukuf di Bukit Arafah. Dan menyentuh Kakbah serta lempar
jumrah.
Gadis yang saat ini sedang menempuh pendidikan
keperawatan di salah satu kampus swasta di Kota Makassar ini berharap, saat
menjalankan ibadah haji nanti, bisa melaksanakan ibadah dengan khusyuk sehingga
saat pulang ke Indonesia bisa menjadi haji yang mabrur. (jpnn.com/radar
timika)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar