Menteri
Agama Suryadharma Ali (SDA) mengatakan, keberadaan haji non kuota tahun ini
masih menjadi tantangan Kemenag seperti tahun-tahun sebelumyan. "Kita
sedang berupaya mencari cara untuk menghapusnya. Mudah-mudahan musim haji tahun
ini tidak ada jamaah haji non kuota," ujar dia usai berkunjung di Ponpes
Minhadlul "Ulum Trimulyo, Lampung, Ahad (15/7)
Sambil mencari solusi terbaik, Menag mengatakan pihaknya saat ini terus sosialisasi supaya masyarakat tidak tergiur iming-iming jamaah non kuota. Dia mengatakan berhaji lewat jalur non kuota sangat beresiko tidak terbang ke tanah suci. "Kalaupun nanti terbang juga, di tanah sauci bisa sengsara," katanya.
Pengalaman tahun lalu, banyak jamaah haji non kuota yang merecoki. Mereka tiba-tiba menyerbu perkemahan jamaah haji resmi Indonesia ketika akan menjalankan wukuf di Padang Arafah. Bahkan ada jamaah resmi yang tercecer gara-gara tendanya ditempati jamaah haji non kuota.
Ketika di tanah suci, banyak travel atau biro haji non kuota yang lepas tangan. Dengan seenaknya mereka lantas menitipkan jamaah haji non kuota di tenda jamaah haji resmi. Perlu diketahui, kerajaan Arab Saudi tidak menyediakan tenda atau jaminan apapun terhadap jamaah haji non kuota yang akan wukuf.
Persoalan lain di balik masih suburnya haji non kuota ini adalah mudahnya kedutaan Arab Saudi di Indonesia menerbitkan visa haji. SDA mengatakan, kedutaan Arab Saudi baru menolak permintaan visa haji kepada masyarakat yang sedang dicekal. Baik oleh pemerintah Indonesia maupun oleh Arab Saudi sendiri.
"Selama masyarakat tidak dicekal, visa berkunjung ke Arab Saudi bisa mereka terbitkan," tutur SDA. Untuk itu, dia terus berkoordinasi dengan kedutaan Arab Saudi di Indonesia supaya tidak melayani pembuatan visa haji untuk calon jamaah di luar kuota resmi pemerintah.
Persoalan lain yang sedang dihadapi Kemenag adalah urusan usulan tambahan kuota haji. Ramai dikabarkan jika di Arab Saudi saat ini sedang dilakukan renovasi pemondokan besar-besaran. Sehingga pemondokan di negeri tersebut saat ini menjadi langka.
Dengan alasan ini, kerajaan Arab Saudi bakal lebih sulit memberikan tambahan kuota haji. Pemerintah Arab Saudi tidak mau menanggung akibat dari kepadatan jamaah haji. Sebelumnya pemerintah Indonesia mengusulkan tambahan kuota haji sebesar 30 ribu kursi. Pengalaman tahun lalu, usulan yang dikabulkan hanya 10 ribu kursi.
SDA sendiri hingga kemarin belum bisa memastikan tambahan kuota haji ini bakal dipenuhi atau tidak. "Intinya jika nanti diberi tambahan kuota haji, kita sudah siap," ujar dia.
Kesiapan ini menyangkut pemondokan dan katering. Pemerintah Indonesia berharap kepastian tambahan kuota ini bisa turun bulan puasa ini. Sehingga tidak mengganggu persiapan pemberangkatan.(jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar