Selasa, 21 Juni 2011

Harga Tiket Penerbangan Haji Sulit Turun


Add to Google Reader or Homepage



PT Garuda Indonesia menyatakan harga tiket naik haji sulit turun. Salah satu alasannya kenaikan harga bahan bakar avtur yang cukup tinggi, yakni sekitar 38%.

Direktur Operasional PT Garuda Indonesia Ari Sapari mengatakan, usulan kenaikan harga tiket tersebut sudah mempertimbangkan kemungkinan naiknya harga bahan bakar.Apalagi, musim haji mendatang jatuh pada musim dingin. ”Agak sulitlah, agak sulit. Untuk 43% dari total penerbangan adalah penggunaan bahan bakar jadi cukup signifikan,” kata Ari Sapari seusai mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) RDP di Komisi VIII DPR,kemarin.

Selain kenaikan bahan bakar pesawat, lanjut Ari, pihaknya juga mempertimbangkan kenaikan biaya-biaya lain yang tidak bisa dihindari seperti, ground handling, over-flight permit, landing permit. Dia mencontohkan, ground handling di Arab Saudi merupakan monopoli dari beberapa perusahaan penerbangan sehingga penetapan harga sebesar 40% membuat Indonesia tidak memiliki pilihan.

Tidak hanya itu, untuk memberikan pelayanan haji yang maksimal, pihaknya juga telah merekrut 639 karyawan baru dari total kebutuhan 800 kru, sedangkan sisanya akan diambil dari karyawan reguler. Berdasarkan data yang diterima, PT Garuda Indonesia melayani 60% atau sekitar 102.000 jamaah haji,sedangkan sisanya dilayani Saudi Airlines.

”Jadi kalau tidak ditunjuk itu sudah risiko, tapi ini menunjukkan loyalitas Garuda kepada Indonesia,”tuturnya. Disinggung soal tingginya biaya yang diusulkan PT Garuda Indonesia, Ari mengaku tidak mempermasalahkan hal itu.Menurut dia,ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, tidak hanya perhitungan di atas kertas saja.

”Kita tidak ingin ada jamaah yang tidak diterbangkan yang rugi jamaah. Ini puluhan ribu orang,” jelasnya. Panitia kerja (Panja) Komisi VIII DPR menilai usulan harga tiket pesawat Garuda Indonesia pada pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji 2011 cukup tinggi.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ahmad Zainudin mengatakan, harga tiket pesawat bagi jamaah haji yang diusulkan PT Garuda Indonesia naik cukup signifikan dibandingkan tahun lalu, dengan rata-rata kenaikan USD354. Bahkan,usulan yang diajukan juga lebih tinggi dibandingkan dengan maskapai penerbangan lain.

”Cukup besar usulannya,itu memang sangat tinggi. Kita minta maksimal harga tiket sama dengan tahun lalu,”jelas Ahmad Zainudin. Karena itu, pihaknya akan melakukan rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan sejumlah maskapai penerbangan lain seperti, Batavia Air,Lion Air,dan Saudi Airlines untuk mendapatkan masukkan.

Hasil RDPU tersebut, nantinya akan diolah kembali guna menetapkan harga tiket pesawat yang sesuai. Politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengaku, pihaknya akan berupaya menekan harga tiket pesawat. Ada beberapa komponen yang akan menjadi pertimbangan dalam menentukan harga tiket penerbangan,di antaranya kompensasi pelayanan yang diberikan maskapai penerbangan jika terjadi keterlambatan. (sindo/cipto)

Tidak ada komentar: