Rabu, 20 Mei 2009

Maskapai Arab Saudi Enggan Turunkan Tarif Penerbangan Haji


Penetapan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) atau ongkos naik haji untuk musim haji 1430 H/2009 M dipastikan tidak mengalami penurunan. Sebab, hingga sekarang maskapai penerbangan Arab Saudi enggan untuk menurunkan biaya penerbangan, meski harga Bahan Bakar Minyak dunia mengalami penurunan.

“Meski hanya minyak dunia turun tapi maskapai penerbangan Saudi tidak mau menurunkan biaya penerbangan. Arab Saudi itu selalu begitu dari dulu,” ujar Direktur Pengelolaan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dan Sistem Informasi Haji (SIH) depag, Abdul Ghafur Djawahir di kantor Depag, Jakarta, Selasa(19/5).

Menurut Ghafur, penentuan BPIH memang tinggal menunggu keputusan dari pihak maskapai penerbangan Arab Saudi, yang sekarang masih dalam tahap pembicaraan yang cukup alot. Meski demikian, pihaknya akan memaksa pihak maskapai Arab Saudi agar menurunkan biaya penerbangan.

“Karena pihak Garuda sudah mau untuk menurunkan biaya penerbangan, kelihatannya mereka (Arab Saudi -red) akan kita paksa untuk bisa turun,” ujarnya.

Ghafur menambahkan, pembicaraan untuk meminta penurunan biaya penerbangan Maskapai Arab Saudi itu akan dilakukan secara langsung oleh Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni, yang akan melakukan kunjungan ke Arab Saudi tanggal 22 Mei mendatang.

“Rencananya tanggal 26 Mei itu akan dilakukan rapat dengan DPR untuk membahas BPIH. Jadi menteri berada di Arab Saudi sekitar tiga hari untuk melakukukan pembicaraan dengan Arab Saudi terkait berbagai hal, masalah paspor haji juga biaya penerbangan itu,” tukasnya.

Ketika ditanya mengenai kabar bahwa calon jamaah haji di Surabaya diminta untuk mempersiapkan dana sekitar 40 juta, Ghafur menjelaskan, bahwa dana itu untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi. Karena menurutnya, gejolak harga minyak dunia juga masih fluktuatif.

“Itu hanya perkiraan saja. Namanya kita tidak tahu harga minyak yang masih simpang siur turun dan tidaknya. Jika nanti presiden sudah mengesahkan BPIH tiba-tiba harga minyak naik, kan repot lagi urusannya,” ucapnya.

Yang jelas, menurutnya, BPIH tidak akan mengalami penurunan karena kenaikan harga pondokan juga keengganan Maskapai Penerbangan Arab Saudi untuk menurunkan biaya penerbangan.

“Kalau turun, mungkin tidak. Kita berusaha BPIH bertahan dengan harga yang sama seperti tahun 2008, tidak turun dan tidak naik dengan melihat kondisi seperti ini,” tuturnya.

Tidak ada komentar: