Pemerintah meminta agar maskapai
Garuda Indonesia bisa memberikan pelayanan terbaik buat jamaah haji. Tidak
boleh ada lagi pesawat yang kurang layak maupun terlambat dalam penerbangan. “Garuda
penerbangan rakyat yang mengutamakan kedaulatan rakyat. Saya selama ini jadi
bumpernya Garuda.Masak melayani tamu Allah pesawatnya nggak layak?" ujar
Menteri Agama Suryadharma Ali di rumah dinasnya, Rabu (1/8) malam.
Ia
juga berharap agar penerbangan Garuda dapat tepat waktu. Sehingga,
keterlambatan 17 jam yang pernah ia alami tidak terulang kembali. Suryadharma
mengakui, keterlambatan ini juga sangat dipengaruhi oleh keterbatasan terminal
di bandara Arab Saudi.
“Semoga
terminal barat sudah bisa mengurangi keterlambatan seperti yang saya alami 17
jam waktu lalu. Masya Allah, saya langsung ingat Emir (dirut Garuda),“ kata
Menag. Ia menambahkan, maskapai pelat merat itu diharapkan juga dapat
meningkatkan pelayanan konsumsi di atas pesawat.
Maskapai
Garuda Indonesia diberi kuota lebih besar dalam penerbangan haji tahun ini.
Sekretaris Dirjen Peyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Cepi Supriyatna
mengatakan, Garuda setidaknya akan melayani 57 persen jamaah haji tahun ini.
Memenag
juga memercayakan layanan di 10 embarkasi pada Garuda. Di antaranya, Nanggroe
Aceh Darussalam, Medan, Padang, Palembang, Jakarta (non-Jawa Barat), Batam,
Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, dan Lombok. Sementara, maskapai Saudi Arabia
Airlines bakal melayani embarkasi Jakarta, termasuk jamaah Jawa Barat,
Surabaya, dan Solo.
Dirjen
Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Anggito Abimanyu mengatakan, kepercayaan
yang diberikan kepada Garuda harus diimbangi pelayanan yang lebih baik dari
sebelumnya.
Terutama, perbaikan di area ketepatan waktu terbang (on time performance),
pelayanan bagasi, konsumsi, hingga ketersediaan alat bantu khusus bagi jamaah
lanjut usia.
“Seperti
tahun sebelumnya, kita berhasil meyakinkan otoritas Bandara King Abdul Aziz
Jeddah agar membuka terminal barat (west gate) khusus pendaratan pesawat jamaah
haji Indonesia,“ ungkap Anggito. Hal ini unuk mengurangi keterlambatan yang
acap kali terjadi hingga 17 jam.
Mendengar
berbagai masukan dari Menag, Dirut PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar berjanji
akan memperbaiki layanan di semua sektor. Apalagi, menurutnya, Garuda dipercaya
mengangkut 112.683 jamaah haji yang terbagi dalam 55 kelompok terbang. Untuk
mengangkut para jamaah, ia menambah dua pesawat lagi. Sehingga, total ada 15
pesawat. Jenis pesawat yang digunakan, antara lain, 11 unit Airbus, tiga Boeing
747, dan satu unit Boeing 767. “Insya Allah tidak ada kendala berarti saat
memakai west gate nanti. Mudah-mudahan on time performance kita tercapai,“
harap Emir.
Ketua
Forum Komunikasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (FK KBIH) Mukhtar Ilyas, Kamis
(2/8), berharap, ada perlakuan khusus dalam penerbangan haji Indonesia.
Caranya, dengan mendistribusikan jamaah di bandara internasional Thaif, tidak
hanya di Bandara King Abdul Aziz. (Rep/indah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar