Jumat, 03 Agustus 2012

Menag: “Masak Melayani Tamu Allah, Pesawatnya Nggak Layak?”

Add to Google Reader or Homepage


Pemerintah meminta agar maskapai Garuda Indonesia bisa memberikan pelayanan terbaik buat jamaah haji. Tidak boleh ada lagi pesawat yang kurang layak maupun terlambat dalam penerbangan. “Garuda penerbangan rakyat yang mengutamakan kedaulatan rakyat. Saya selama ini jadi bumpernya Garuda.Masak melayani tamu Allah pesawatnya nggak layak?" ujar Menteri Agama Suryadharma Ali di rumah dinasnya, Rabu (1/8) malam.

Ia juga berharap agar penerbangan Garuda dapat tepat waktu. Sehingga, keterlambatan 17 jam yang pernah ia alami tidak terulang kembali. Suryadharma mengakui, keterlambatan ini juga sangat dipengaruhi oleh keterbatasan terminal di bandara Arab Saudi.

“Semoga terminal barat sudah bisa mengurangi keterlambatan seperti yang saya alami 17 jam waktu lalu. Masya Allah, saya langsung ingat Emir (dirut Garuda),“ kata Menag. Ia menambahkan, maskapai pelat merat itu diharapkan juga dapat meningkatkan pelayanan konsumsi di atas pesawat.

Maskapai Garuda Indonesia diberi kuota lebih besar dalam penerbangan haji tahun ini. Sekretaris Dirjen Peyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Cepi Supriyatna mengatakan, Garuda setidaknya akan melayani 57 persen jamaah haji tahun ini.

Memenag juga memercayakan layanan di 10 embarkasi pada Garuda. Di antaranya, Nanggroe Aceh Darussalam, Medan, Padang, Palembang, Jakarta (non-Jawa Barat), Batam, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, dan Lombok. Sementara, maskapai Saudi Arabia Airlines bakal melayani embarkasi Jakarta, termasuk jamaah Jawa Barat, Surabaya, dan Solo.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Anggito Abimanyu mengatakan, kepercayaan yang diberikan kepada Garuda harus diimbangi pelayanan yang lebih baik dari sebelumnya.
 
Terutama, perbaikan di area ketepatan waktu terbang (on time performance), pelayanan bagasi, konsumsi, hingga ketersediaan alat bantu khusus bagi jamaah lanjut usia.

“Seperti tahun sebelumnya, kita berhasil meyakinkan otoritas Bandara King Abdul Aziz Jeddah agar membuka terminal barat (west gate) khusus pendaratan pesawat jamaah haji Indonesia,“ ungkap Anggito. Hal ini unuk mengurangi keterlambatan yang acap kali terjadi hingga 17 jam.

Mendengar berbagai masukan dari Menag, Dirut PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar berjanji akan memperbaiki layanan di semua sektor. Apalagi, menurutnya, Garuda dipercaya mengangkut 112.683 jamaah haji yang terbagi dalam 55 kelompok terbang. Untuk mengangkut para jamaah, ia menambah dua pesawat lagi. Sehingga, total ada 15 pesawat. Jenis pesawat yang digunakan, antara lain, 11 unit Airbus, tiga Boeing 747, dan satu unit Boeing 767. “Insya Allah tidak ada kendala berarti saat memakai west gate nanti. Mudah-mudahan on time performance kita tercapai,“ harap Emir.

Ketua Forum Komunikasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (FK KBIH) Mukhtar Ilyas, Kamis (2/8), berharap, ada perlakuan khusus dalam penerbangan haji Indonesia. Caranya, dengan mendistribusikan jamaah di bandara internasional Thaif, tidak hanya di Bandara King Abdul Aziz. (Rep/indah)

Tidak ada komentar: