Kurang dari satu bulan, jemaah calon haji Indonesia dijadwalkan akan mulai
berangkat ke Arab Saudi secara bertahap guna melaksanakan prosesi perhajian
pada musim haji 1438H/2017M. Sesuai rencana, kloter pertama dari seluruh
embarkasi di Indonesia akan mulai berangkat ke Tanah Suci pada 28 Juli 2017.
Bagi calon jemaah haji, diimbau untuk terus menjaga kondisi kesehatan.
Menurut Kasubag Humas Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Nirwan,
mempersiapkan kesehatan sejak dari Tanah Air sangat penting. Apalagi, kondisi
cuaca di Arab Saudi sangat berbeda dengan di Indonesia.
"Selalu jaga kebugaran dan kesehatan. Bila perlu periksalah kesehatan
baik di puskesmas dan rumah sakit agar diketahui kondisi kesehatan kita,"
kata Nirwan melalui pesan singkat yang diterima VIVA.co.id, Kamis, 29
Juni 2017.
Menurut dokter umum lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang
ini, calon jemaah haji harus menjaga kebugaran dan tidak terlalu lelah jelang
keberangkatan.
Nirwan berharap calon jemaah bisa mengatur waktu dengan baik sehingga cukup
istirahat. Kurang istirahat akan menyebabkan kondisi kesehatan calon jemaah
menurun.
Bagi calon jemaah yang memiliki riwayat penyakit diharuskan membawa
obat-obatan pribadi. Obat tersebut juga dicatatkan di Buku Kesehatan Jemaah
Haji (BKJH) dan dicap oleh Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di
embarkasi agar tidak menjadi masalah di imigrasi bandara kedatangan.
Nirwan yang biasa bertugas di RSUD Chatib Quzwain Sarolangun Jambi
memperkirakan suhu di Arab Saudi pada musim haji 2017 sekitar 42-50 derajat
celcius. Karena itu, jemaah diimbau untuk memperbanyak kegiatan di dalam
gedung saja. Pastikan memakai pelindung kepala dan kacamata hitam bila ke luar
hotel.
"Jangan lupa senantiasa minum air agar terhindar dehidrasi yang
diakibatkan suhu udara begitu panas. Jangan lupa membawa semprotan wajah,
sesekali wajah dapat disemprot dengan air dan sering basahi rambut juga dengan
air," ujarnya.
Nirwan juga mengimbau jemaah agar tidak perlu berlebihan membawa barang
bawaan. Menurutnya, pakaian yang dibawa secukupnya saja. Selain itu, makanan
juga tidak perlu berlebihan karena bisa dibeli di Tanah Suci.
"Pelaksanaan haji oleh Pemerintah Indonesia sudah sangat bagus. Makanan
untuk jemaah sudah disiapkan. Jadi tidak perlu berlebihan untuk membawa
persiapan makanan. Tak perlu lagi membawa alat-alat untuk memasak,"
katanya. (viva.co.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar