Rabu, 06 Juni 2012

Bandara Lombok Ditetapkan Sebagai Embarkasi Haji

Add to Google Reader or Homepage
Menteri Agama Suryadharma Ali menetapkan bandara internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai embarkasi/debarkasi haji pada tahun 1433H/ 2012. 

Dengan demikian embarkasi yang memberangkatkan jemaah haji di tanah air seluruhnya berjumlah 12 embarkasi. Penyerahan surat penetapan tersebut diserahkan oleh Menteri Agama kepada Gubernur NTB, M. Zainul Majdi di Jakarta, Rabu (6/6) disaksikan Sekjen Kemenag Bahrul Hayat, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Slamet Riyanto, Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil dan Wakil Ketua DPRD NTB M. Syamsir. 

Menag Suryadharma Ali dalam sambutannya mengemukakan, proses penetapan ini karena Lombok telah memenuhi persyaratan sebagai embarkasi haji. “Semestinya tahun 2011 akan ditetapkan, tapi karena menurut Kementerian Perhubungan bandara Lombok masih uji coba maka baru tahun ini ditetapkan,” katanya. 

Menag mengatakan, sesungguhnya dengan semakin banyaknya embarkasi haji itu akan akan menjadikan penyelenggaraan ibadah haji lebih simpel, terutama bagi jemaah lebih efisien dari sisi pembiayaan, waktu dan tenaga. “Namun bertambah slot time untuk pendaratan di Jeddah maupun di Madinah, tapi alhamdulillah Lombok oleh Dirjen Haji bisa diperjuangkan sebagai embarkasi haji,” kata Menag. Gubernur NTB, M. Zainul Majdi mengucap rasa syukur atas penetapan Lombok sebagai embarkasi baru. “Alhamdulillah masyarakat NTB sangat bersyukur atas penetapan Lombok sebagai embarkasi/debarkasi haji mulai tahun 1433 H/ 2012,” ucapnya. 

Menurut dia, kepercayaan ini mengharuskan pemerintah NTB untuk menerima dengan penuh tanggung jawab. Apalagi daftar tunggu jemaah haji NTB sebanyak 48.949 atau mencapai sebelas tahun. ”Kami akan berusaha sebaik-baiknya agar NTB menjadi embarkasi terbaik,” ucap Majdi. 

Adapun embarkasi haji yang sudah ada yaitu, bandara Sultan Iskandar Muda Aceh, bandara Polonia Medan, bandara Minangkabau Padang, bandara Hang Nadim Batam, bandara SM Badaruddin II Palembang, bandara Soekarno-Hatta Jakarta, bandara Adi Sumarmo Solo, Bandara Juanda Surabaya, bandara Sepinggan Balikpapan, bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, dan bandara Hasanuddin Makassar. 

Kepala Kanwil Kemenag NTB Lalu Suhaimi Ismy mengatakan, dengan embarkais sendiri maka bisa dilakukan penghematan oleh jemaah. ”Sebelumnya harus ada biaya transportasi ke Surabaya, kalau jemaah NTB berjumlah 4.700 maka diperkirakan ada penghematan Rp 11 Milyar, ini baru jemaahnya belum lagi yang mengantar,” kata Suhaimi.

Tidak ada komentar: