
Menteri Agama (Menag) Maftuh Basyuni menilai kenaikan harga yang diajukan oleh maskapai penerbangan Garuda Indonesia dalam komponen Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2009 terlalu tinggi.Usai menghadiri pelantikan hakim konstitusi di Istana Negara, Jakarta, Kamis, Menag mengatakan, pihaknya masih melakukan negosiasi dengan Garuda Indonesia guna menurunkan penawaran harga tersebut.
"Garuda sudah mengajukan angka, tetapi saya lupa berapa besarnya. Pokoknya, itu terlalu tinggi daripada yang lama," ujarnya.
Departemen Agama, kata Maftuh, memahami kenaikan harga avtur akibat meroketnya harga minyak mentah dunia. Namun, ia berharap pihak Garuda Indonesia masih dapat menurunkan harga yang mereka ajukan guna meringankan beban BPIH --yang dulu dikenal dengan Ongkos Naik Haji atau ONH-- yang harus dibayarkan para calon jamaah haji.
Pihak Depag, lanjut dia, berupaya untuk semaksimal mungkin menurunkan penawaran harga yang diajukan oleh Garuda sehingga kenaikan BPIH pada 2009 bisa seminimal mungkin.
Selain bernegosiasi dengan pihak Garuda, Menag mengatakan, dirinya juga telah berbicara dengan pihak Saudi Arabia Airlines guna menegosiasikan kenaikan biaya penerbangan.
Usai menyepakati harga dengan pihak maskapai penerbangan, Maftuh menambahkan, ia segera melaporkan hasil negosiasi kepada Presiden guna penetapan BPIH 2009.
"Begitu selesai dengan Garuda, kita sudah susun langsung. Kita tinggal nunggu angka Garuda saja, penerbangan saja. Kita langsung berikan kepada Presiden begitu selesai," jelasnya.
Menag menegaskan, hanya komponen penerbangan yang mengalami kenaikan dalam BPIH 2009. Sedangkan komponen lain seperti perumahan dan catering tidak mengalami kenaikan.Untuk kontrak perumahan di sekitar Masjidi Haram, Menag mengatakan, ia sudah mendapatkan sekitar 63 ribu pemondokan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar