Senin, 02 Mei 2016

Ongkos Naik Haji Turun 132 Dolar

Add to Google Reader or Homepage
Komisi VIII DPR RI dan Kementrian Agama Telah Menetapkan Biaya Penyelenggaran Ibadah Haji Tahun 2016 sebesar 2.585 dolar AS. Biaya tahun ini turun dibandingkan tahun lalu sebesar 2.717 dolar AS atau turun sekitar 132 dolar AS. 

"Tahun lalu saat penetapan kurs satu dolar itu 12.500, tahun ini satu dolar 13.400, sehingga dikonversikan ke rupiah mengalami kenaikan dari Rp 33 juta menjadi Rp 34 juta," ujar Ketua Komisi VIII Saleh Partaonan Daulay kepada Republika, Ahad (1/5). 

Namun berbeda dari tahun lalu, tahun ini transaksi dalam negeri seluruhnya menggunakan rupiah, sehingga saat nanti pelunasan Kemenag tidak lagi mengalami kerugian jika sewaktu-waktu rupiah melemah. Tahun ini seluruh transaksi termasuk tiket pesawat menggunakan rupiah sesuai aturan undang-undang. 

 "Garuda Indonesia dan Saudi Airlines harus mau menerima pembayaran rupiah, kalau tidak mau maka menyalahi undang-undang," jelas dia. Saleh menjelaskan adanya penurunan biaya haji ini karena DPR telah meminta untuk mengurangi biaya safe guarding dan turunnya harga minyak dunia. 

Biaya safe guarding itu digunakan sebagai dana cadangan jika terjadi selisih kurs saat penetapan hingga pelunasan. Karena sebelumnya menggunakan dolar dan riyal sehingga biaya ini mencapai Rp 100 miliar tahun lalu. 

Saat ini biaya haji masih menggunakan mata uang asing riyal sehingga dana cadangan yang ditetapkan hanya Rp 40 miliar saja. Lagipula kenaikan nilai mata uang riyal biasanya tidak terlalu jauh dibandingkan kurs dolar. 

Selain itu penurunan BPIH juga dilakukan dari harga minyak dunia khususnya avtur, karena biaya penerbangan merupakan komponen yang menelan biaya terbanyak dari biaya haji. Tahun lalu harga minyak 65 dolar per barel, tahun ini harga minyak kurang dari 45 dolar per barel. 

Penurunan biaya juga dilakukan pada service charge oleh PT Angkasa Pura II. Sebelumnya biaya ini dimasukkan dalam biaya langsung yang dibebankan ke jamaah sebesar Rp 200 ribu per jamaah, tetapi tahun ini biaya ini dimasukkan ke biaya tidak langsung dan dikurangi Rp 145 ribu menjadi hanya Rp 55 ribu saja per jamaah. 

Selain itu Garuda Indonesia juga meminta service charge sebesar delapan dolar AS per jamaah, setelah negosiasi mereka bersedia menerima sekitar Rp 109.155 per jamaah. Begitu juga dengan pemondokan di Makkah, tahun lalu mereka bisa melakukan efisiensi hingga Rp 40 miliar, tahun ini juga mereka melakukan efisiensi tetapi dengan jumlah yang berbeda. 

Pengurangan juga dilakukan pada biaya operasional, sebelumnya biaya operasional kebutuhan jamaah biasanya dibebankan ke setiap jamaah, tahun ini seluruhnya dibebankan pada APBN. Biaya operasional ini seperti biaya rapat koordinasi, perjalanan, alat perkantoran. 

Meskipun ada penurunan, ini bukanlah kebijakan yang mengada-ada, DPR berjanji kualitas pelayanan akan ditingkatkan dan semakin baik. Seperti layanan makanan tahun lalu hanya 15 kali, tahun ini menjadi 24 kali, Bus shalawat yang hanya melayani 80 persen jamaah saat ini mencapai 91 persen karena tak lagi hanya melayani yang hotelnya berjarak dua kilometer tetapi juga 1,5 kilometer dari Masjidil Haram, dan juga penambahan pendingin ruangan di tenda-tenda saat wukuf di Arafah. 

Biaya peningkatan pelayanan tersebut dibebankan pada biaya tidak langsung dengan menggunakan dana optimalisasi selain juga adanya kenaikan selisih kurs. Beberapa penambahan seperti gelang GPS senilai lima miliar rupiah dan peningkatakan bus luar kota. 

Daftar komponen Biaya langsung dan tidak langsung BPIH Tahun 1437 H/2016 

Penggunaan biaya langsung 1. Tiket, Airport tax, dan passanger service charge pagu rata -rata Rp 25.434.354 beban jamaah Rp 25.234.354 2. Pemondokan Makkah pagu rata-rata 4.366 riyal Arab Saudi beban jamaah 4.051.950 3. Living Allowance pagu rata-rata 1.500 riyal Arab Saudi beban jamaah Rp 5.355.000 Jumlah beban jamaah Rp 34.641.304 

Penggunaan biaya tidak langsung (dana optimalisasi) 1. Biaya langsung untuk jamaah a. biaya pelayanan jamaah di Arab Saudi Rp 3.390.657.008.780 b. biaya pelayanan jamaah di Dalam Negeri Rp 217.858.719.882 2. Biaya tidak langsung a. biaya operasional haji Arab Saudi Rp 132.120.826.950 b. biaya operasional dalam negeri Rp 161.341.825.756 c. safeguarding Rp 40 miliar Jumlah penggunaan dana optimalisasi Rp 3.941.988.381.348 . (Republika)

Tidak ada komentar: