Minggu, 29 Mei 2016

Jelang Haji, Arab Saudi Tambah 1.000 CCTV dan Bikin Layanan 911

Add to Google Reader or Homepage
Jelang penyelenggaraan ibadah haji musim 2016, otoritas keamanan Arab Saudi mulai berbenah. Apartat telah menyiapkan belasan kamera pengawas tambahan dan sambungan telepon darurat 911. 

Penyelenggaraan haji tahun 2015 berlangsung penuh cobaan. 

Pada Kamis 24 September 2015, musibah terjadi ketika dua kelompok besar peziarah bertemu di persimpangan besar. Desakan dan saling dorong tak terelakkan. Akibatnya lebih dari 700 orang tewas karenanya. Insiden di Mina terjadi kurang dari 2 minggu pasca-tragedi jatuhnya crane di Masjidil Haram yang mengakibatkan 111 jemaah haji meninggal dunia dan 390 lainnya luka-luka. 

Dilansir Saudi Gazette, Sabtu (28/5/2016), belajar dari musibah itu, pemerintah menyediakan 14 kamera pengawas keamanan di Mekah dan sekitar Masjidil Haram. Pemasangan kamera closed circuit television (CCTV) itu dilakukan untuk memastikan keamanan para jemaah, penduduk, dan pengunjung. 

Kepala Bidang Keamanan dan Pengawas Pusat Krisis dan Manajemen Bencana (Crises and the Disaster Management Center) Mekah, Saud Bin Jelwi mengatakan, pihaknya kini dilengkapi dengan teknologi dan sumber daya manusia untuk mengamankan Kota Suci. 

“Kini masyarakat bisa mengontak kami lewat sambungan telepon darurat 911 untuk melaporkan kondisi krisis yang terjadi,” kata dia seperti dikutip dari Saudi Gazette, Sabtu (28/5/2016). 

“Kami memiliki pegawai terlatih dan peralatan canggih. Kualitas fasilitas keamanan yang kami miliki sesuai dengan standar internasional.” ucapnya. 

Bin Jelwi menambahkan, Komisi Pengembangan Mekah dan Tempat Suci (Commission for the Development of Makkah and the Holy Sites) telah menyiagakan 150 menara pengawas untuk memonitor keramaian di Mekah. 

“Komisi sedang mengerjakan beberapa proyek yang akan dirampungkan sebelum musim haji mendatang,” kata dia. 

Komisi, menurut Bin Jelwi, telah memasang payung untuk melindungi pejalan kaki dari sinar matahari dan menyediakan tempat yang memungkinkan jemaah untuk duduk dan beristirahat. Komisi juga telah menetapkan batasan 30 ribu jemaah untuk menaiki Al Mashaer Train — moda transportasi kereta di Mekah — untuk memastikan gerbong tak penuh sesak. 

Bin Jelwi menambahkan, komisi juga telah menerapkan aturan baru pengendalian kerumunan dan manajemen pergerakan jemaah. 

“Akan lebih banyak jalan yang dibuka untuk mencapai area Jamarat. Akan ada jembatan penyeberangan baru di Jalan Sidqi, yang menghubungkan Jamarat dengan Al-Aziziyah. Komisi juga memasang 1.000 kamera di Mina,” kata Bin Jelwi.(solopos.com/foto: satuislam.org)

Tidak ada komentar: