Minggu, 29 Mei 2016

Istimewa, Pria Ini Pergi Haji Berjalan Kaki Lintasi Tujuh Negara

Add to Google Reader or Homepage
Walau zaman saat ini sudah modern dan teknologi semakin berkembang, namun nyatanya tidak berpengaruh bagi seorang Muslim asal Bosnia, Senad Hadzic. 

Pasalnya, ia memilih pergi haji ke Makkah dengan berjalan kaki. 

Pria Bosnia ini meninggalkan negaranya pada bulan Desember 2011 dengan tujuan ke Makkah untuk beribadah haji. Kemudian tiba di Mekah pada tahun 2012. 

Ia pergi ke Mekah dengan berjalan kaki melewati 7 negara, termasuk Suriah yang dilanda perang saat itu. 

“Saya tiba di Makkah pada hari Sabtu. Saya tidak merasa lelah, ini hari terbaik dalam hidup saya, “ujar Hadzic, seperti dikutip Ilmfeed. 

Hadzic telah berjalan kaki sejauh 5.700 kilometer (3.540 mil) selama 314 hari. Ia berjalan dari Bosnia, Serbia, Bulgaria, Turki, Suriah, dan Yordania lalu sampai ke Makkah, Arab Saudi. 

Bukan hanya itu saja, Hadzic berjalan kaki sembari membawa ransel seberat 20 kilogram (44 pon). 

Hadzic menuliskan perjalannya di halaman Facebook-nya dengan memosting gambar bersama pejabat Kementerian Dalam Negeri Suriah. 

“Saya melewati Suriah pada bulan April. Saya berjalan sekitar 500 kilometer dalam 11 hari. Saya pergi melalui Aleppo dan Damaskus dan melewati puluhan alat pengecekan yang dilakukan oleh lembaga pro-pemerintah Suriah dan pasukan pemberontak, tapi saya tidak pernah ditahan,” tulis Hadzic. 

“Pada saat pengecekan yang dilakukan oleh tentara Bashar Assad, mereka memerintahkan saya untuk mengosongkan ransel. Namun, ketika saya menunjukkan ayat Al Quran yang menjelaskan melakukan ibadah haji dengan berjalan kaki, mereka membiarkan saya pergi,” tambah Hadzic. 

Hadzic menyatakan dirinya melakukan perjalanan ibadah haji dengan berjalan kaki karena Allah Subhaanahu wa ta'ala, agama Islam, untuk Bosnia-Hercegovina, untuk orang tua dan kakaknya. 

Pada halaman Facebook-nya, Hadzic mengatakan bahwa Allah telah menunjukkan kepadanya cara pergi haji dalam mimpi, termasuk pergi melalui Suriah bukan Irak. 

Selama perjalanan ibadah haji, Hadzic menghadapi suhu yang ekstrem minus 35 derajat Celcius di Bulgaria, ditambah 44 Celsius di Yordania. 

Hadzic mengatakan drinya harus menunggu di Istanbul selama beberapa minggu untuk mendapatkan izin menyeberangi Jembatan Bosphorus dengan berjalan kaki. 

Selain itu, Hadzic juga harus menunggu dua bulan di perbatasan antara Yordania dan Arab Saudi untuk mendapatkan visa masuk. (Islampos.com/tribunkaltim)

Tidak ada komentar: