Senin, 08 Agustus 2011

Katering Armina Kembali Gunakan Box


Add to Google Reader or Homepage



Pemberian katering makanan kepada calon jemaah haji (calhaj) Indonesia untuk musim haji 1432H/2011 tidak lagi menggunakan sistem prasmanan tapi kembali akan menggunakan nasi kotak (box). Untuk menghindari jemaah memakan nasi kotak yang basi, pemerintah akan membedakan warna kotak tersebut atau dengan tulisan.

"Atau bisa juga nasi kotak itu diberi label atau ditulisi pagi, siang atau malam, untuk membedakan waktu makan untuk jemaah," kata Menteri Agama Suryadharma Ali di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta, Senin (8/8).

Kehadiran Suryadharma Ali di Kantor BPS itu untuk mendengar pemaparan hasil survei BPS tentang "Hasil Survei Kepuasan Jemaah Haji 1431H/2010". Hadir pada kesempatan itu antara lain Kepala BPS Rusman Heriawan, Sekretaris Jenderal Kemenag Bahrul Hayat, Sekjen Kementerian Kesehatan Ratna Rosita.

Suryadharma mengatakan nasi kotak yang akan diberikan kepada calhaj akan ditandai pagi hari, siang hari dan malam hari. Karena kita khawatirkan ada calhaj yang mendapatkan nasi kotak siang hari tapi baru dimakan pada malam hari.

Suryadharma mengakui bahwa masalah katering bagi jemaah haji adalah persoalan krusial. Untuk itu diperlukan ketepatan waktu dalam menyuguhkan katering bagi jemaah haji pada musim haji nanti.

Pada musim haji tahun lalu, kata Suryadharma, katering dilakukan dengan cara prasmanan mempunyai banyak kelemahan, yaitu antrean jemaah yang mau makan sangat panjang karena harus mengambil makanan satu persatu di meja. Namun, sistem prasmanan itu akan terhindar dari kemungkinan terjadinya makanan basi.

"Kedua sistem itu ada kelebihan dan kekurangannya. Tapi untuk 2011 ini, kami akan coba mengubah dari prasmanan ke nasi kotak (box)," kata Suryadharma.

Di tempat sama, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hasil surveinya yang menyatakan bahwa indeks kepuasan jemaah terhadap penyenggaraan ibadah haji di Arab Saudi tahun 1431H/2010 mencapai 81,45 persen atau memuaskan/di atas standar.

"Aspek pelayanan dengan pemenuhan harapan tertinggi terdapat pada pelayanan petugas kloter sebesar 88,88 persen dan terendah terdapat pada pelayanan katering sebesar 73,39 persen," kata Rusman Heriawan saat memaparkan hasil survei BPS tentang "Hasil Survei Kepuasan Jemaah Haji 1431H/2010" di Gedung BPS Jakarta, Senin (8/8).

Tidak ada komentar: