Senin, 01 Agustus 2011

Calhaj Diingatkan Untuk Menjaga Stamina


Add to Google Reader or Homepage


Calon jamaah haji kembali diingatkan untuk menjaga stamina dan kesehatan mengingat kegiatan ibadah tersebut sangat membutuhkan kondisi fisik yang prima dan sehat, kata Direktur Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra.

"Jumlah calon jamaah haji Indonesia yang meninggal di Tanah Suci masih sangat tinggi karena sebelum berangkat memang sudah membawa penyakit bawaan dan juga karena kelelahan. Untuk itu perlu bagi yang ingin berangkat menunaikan ibadah haji memiliki stamina fisik yang prima," kata Azra di Jakarta, Jumat.

Hal tersebut dikatakan saat acara bedah buku "Rahasia Bugar Sehat Saat Berhaji dan Umrah" karangan Syarief Hasan Lutfie terbitan Tiga Serangkai.

Menurut dia, menjaga kebugaran menjelang dan saat menjalankan ibadah haji dan umrah adalah sangat penting mengingat ibadah haji selama berada di Arab Saudi sangat memeras tenaga dan fisik, terutama jalan kaki.

Beberapa lokasi ibadah yang akan ditinjau, katanya, lokasinya cukup berjauhan dan banyak yang harus dilakukan dengan cara jalan kaki sehingga cukup meletihkan.
"Satu hal yang perlu diingat adalah calon jamaah haji hendaknya istirahat dengan cukup seperti tidur dengan cukup sehingga bisa segar dan bugar dalam menjalankan ibadahnya," kata Azra.

Ia mengatakann pula sesungguhnya beribadah haji bukanlah semata ibadah yang bersifat rohani saja, tapi juga merupakan ibadah fisik.

Syarief Hasan Lutfi mengatakan buku yang diterbitkan tersebut merupakan hasil riset yang dilakukan sejak 2007/2008 terhadap calon jamaah haji.

Dikatakan, fakta menunjukkan angka kematian dan kesakitan jamaah haji dari tahun ke tahun masih cukup tinggi dan itu terjadi karena menurunnya kondisi fisik dan kebugaran serta rendahnya tingkat ketahanan "kardiorespirasi (kapasitas aeorobik atau fungsi jantung, paru dan peredaran darah) dan "muskuloskeletal (fungsi otot, tulang dan persendian).

Hasil risetnya mencatat, selama 2008-2009 angka kunjungan jamaah haji ke balai kesehatan rata-rata 2,5 kali per jamaah, dengan kasus terbanyak gangguan saluran pernafasan (53,20 persen), sistem sirkulasi (13,25 persen) dan keluhan muskuloskeletal (9,80 persen).

Belum lagi angka kematian, tercatat musim 2008-2009 sebanyak 428 orang meninggal, dan musim haji 2009-2010 sebanyak 362 orang meninggal.

"Fakta tersebut membuktikan mayoritas jamaah haji memiliki ketidaksiapan fisik, sesuai standar kesehatan bagi mereka yang akan melakukan perjalanan jauh dan panjang," kata Lutfi.

Dalam buku itu, dia mengajak semua pihak terutama calon jamaah haji memahami perlunya menjaga kesehatan secara preventif ketimbang kuratif atau pengobatan dan penanganan di tempat serta memberikan panduan latihan fisik secara sederhana, terjadwal, terukur dengan intensitas yang terjaga.(ant)

Tidak ada komentar: